Serui, Papua, Suasana duka mendalam menyelimuti Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua. Seluruh jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tanah Papua berduka atas berpulangnya seorang hamba Tuhan yang sangat dicintai dan dihormati, Pdt. Sofientje Marice Sembai–Dawir.
Almarhumah, yang dikenal sebagai tokoh perempuan senior GPdI, telah dipanggil Tuhan pada 3 Agustus 2025 di RSUD Kota Serui setelah menjalani perawatan karena sakit. Semasa hidupnya, beliau mendedikasikan diri melayani di pelosok-pelosok Papua, khususnya melalui gereja GPdI Mibar, demi menyebarkan Injil dan kemuliaan nama Tuhan di Tanah Papua.
Ibadah pemakaman akan dilangsungkan pada Jumat, 8 Agustus 2025 pukul 10.00 WIT di halaman Gereja GPdI Ekklesia, Jalan Yos Sudarso, Serui Kota. Ibadah penghormatan terakhir ini akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Sinode GPdI, Pdt. Dr. John Weol, M.Th, yang datang khusus dari Jakarta untuk memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh GPdI paling berpengaruh di Tanah Papua.
Sekretaris Jemaat GPdI Ekklesia Serui, Piter Pulung, dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (7/8), mengatakan bahwa segala persiapan telah dilakukan oleh panitia. Ia juga memastikan bahwa ribuan jemaat dan masyarakat diperkirakan akan hadir, termasuk sejumlah tokoh penting gereja dan masyarakat Papua.
Di antara tokoh yang dijadwalkan hadir adalah:
Pdt. Robert Josias Horik, M.A., M.H. – Wakil Ketua I Majelis Rakyat Papua (MRP),
Pdt. Timotius Dawir – Ketua Majelis Daerah GPdI Provinsi Papua,
Hendrik Yance Udam – Ketua Umum DPN Gercin Indonesia,
Serta para Ketua GPdI tingkat kabupaten/kota se-Tanah Papua.
Pdt. Sofientje Marice Sembai–Dawir juga dikenal sebagai ibu kandung dari Boy Markus Dawir, politisi senior Partai Demokrat Papua, serta Timotius Dawir ketua Majelis Daerah GPDI Papua dan Lukas Dawir, dikenal sebagai tokoh gereja dan pengusaha senior Papua.
“Almarhumah bukan hanya pemimpin rohani, tetapi juga sosok ibu dan panutan bagi banyak orang. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Majelis Jemaat GPdI Ekklesia Serui Kota,” ujar Piter Pulung. Ia juga mengajak seluruh warga Kota Serui dan jemaat GPdI untuk hadir dalam ibadah pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sosok yang telah memberikan hidupnya bagi pelayanan.
Tangisan dan doa akan mengiringi kepergian seorang ibu rohani, tetapi warisan pelayanannya akan terus hidup dalam setiap hati jemaat yang pernah disentuh oleh kasih dan keteladanan beliau.
