Merauke – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia), Hendrik Yance Udam (Bung HYU), tiba di Merauke pada Jumat, 29 Agustus 2025. Setibanya di Bumi Anim Ha, Bung HYU langsung menggelar rapat koordinasi terbatas bersama pengurus DPD Gercin Indonesia Provinsi Papua Selatan dan pengurus DPC dari empat kabupaten, yakni Merauke, Mappi, Asmat, dan Bovendigoel, di Swiss-Belhotel Merauke.
Usai rapat tersebut, Bung HYU mengadakan pertemuan tertutup dengan Gubernur Papua Selatan, Dr. Apolo Safanpo. Kepada wartawan, HYU menegaskan bahwa pertemuannya dengan Gubernur Apolo merupakan silaturahmi biasa, layaknya hubungan senior dan yunior, atau kakak dan adik.
“Pertemuan ini bukan urusan politik. Saya datang ke Papua Selatan untuk rapat dengan pengurus Gercin Indonesia . Namun sebagai adik, saya wajib melaporkan keberadaan saya kepada Bapak Gubernur selaku penanggung jawab daerah sekaligus Pembina Gercin Indonesia,” ungkap HYU.
Meski begitu, HYU menegaskan komitmen Gercin Indonesia untuk terus mendukung kebijakan dan program pembangunan yang dijalankan Dr. Apolo Safanpo. Bahkan, HYU secara terbuka menyatakan dukungan penuh agar Dr Apolo Safanpo kembali memimpin Papua Selatan untuk dua periode.
“Rekam jejak beliau sudah terbukti. Kepemimpinannya jelas berpihak kepada rakyat Papua Selatan. Karena itu, Gercin Indonesia berkomitmen mengawal dan mendukung beliau untuk kembali menjabat Gubernur dua periode,” tegas HYU.
Dalam kesempatan itu, HYU juga menyerukan masyarakat Papua Selatan agar tidak mudah terpengaruh isu-isu negatif yang sengaja dimainkan pihak tertentu untuk menjatuhkan nama baik Gubernur.
“Kami mengingatkan kepada oknum-oknum yang menyebar fitnah dan framing negatif di media sosial: berhenti! Jika masih terus dilakukan, kami akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan mereka ke polisi. Ini penting agar ada efek jera bagi penyebar kebencian dan fitnah politik,” tegasnya.
Bung HYU menutup dengan pesan bahwa Gercin Indonesia bersama rakyat Papua Selatan akan selalu berdiri di belakang Dr. Apolo Safanpo demi menjaga stabilitas politik dan keberlanjutan pembangunan di provinsi termuda tersebut.
